foto diriku

foto diriku
diriku difoto

Jumat, 27 Agustus 2010

bab 2

BAB II

DASAR TEORI

 

 

Bab ini menjelaskan teori tentang permasalahan dalam laporan praktek kerja lapangandan bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak.

 

2.1       Pengertian Sistem Penggajian

            2.1.1.   Sistem

 

Sebuah sistem didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk dapat mencapai serangkaian tujuan. Sesuai dengan

definisi tersebut, sebuah sistem memiliki tiga karakteristik, yaitu : (1)

komponen, atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan ; (2)

proses, yaitu kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat

dalam sebuah sistem ; dan (3) tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai

dari kegiatan koordinasi komponen tersebut (Krismiaji, 2009 : 1).

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,2008:5).

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2009:1) pengertian sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interlerated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (James, 2009:5).

Jadi, sebuah sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan satu sama lain dan mempunyai tujuan yang sama.

           

 

2.1.2.   Penggajian

 

                        Penggajian berasal dari kata dasar gaji yang menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia Edisi 3 (Balai Pustaka) artinya adalah:

1. Upah kerja yang dibayar dalam waktu yang tetap.

2. Balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk uang berdasarkan   waktu tertentu.

Sedangkan menurut Mulyadi “Gaji adalah pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer” ‘(Mulyadi,2009:373).

Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya personil atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam akun gaji.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penggajian adalah

pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai

manager atau pekerja yang diterima dalam bentuk uang berdasarkan waktu

tertentu.

 

2.1.3.   Sistem Penggajian

 

                        Sistem penggajian adalah suatu sistem imbalan kepada pegawai yang

diberikan tugas administratife dan pimpinan, yang jumlahnya biasanya tetap

secara bulanan dan tahunan (Soemarsono,2009:391) Sistem penggajian dapat

di definisikan sebagai jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu oleh manejemen untuk menjalankan atau memberikan gaji kepada karyawan dalam suatu lingkungan perusahaaan. Menurut Armstrong dan Murlis (2009:13) sistem penggajian ialah suatu proses untuk mengembangkan

sekumpulan prosedur yang memungkinkan perusahaan untuk menarik, dan

memotifasi staf berkaliber (ahli) yang diperlukan, serta untuk mengendalikan

biaya pembayaran gaji. Sistem penggajian merupakan sistem pembayaran atas

jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai manajer, atau

kepada karyawan yang gaji dibayarkan bulanan, tidak tergantung dari jumlah

jam atau hari kerja atau jumlah produk yang dihasilkan (Mulyadi,2008:391).

Pada dasarnya sistem penggajian diberikan kepada karyawan perusahaan yang bersifat tetap. Jadi karyawan tersebut bekerja secara rutin terus menerus dan melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan wewenang yang diberikan kepada mereka. Sedangkan karyawan tidak tetap menggunakan sistem pengupahan.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan, sistem

penggajian merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan

karyawan, yang gajinya dibayarkan bulanan dan berguna untuk menentukan

gaji, kenaikan gaji serta menangani masalah penggajian secara baik dan benar.

Dalam sistem penggajian pembayaran gaji dilaksanakan oleh beberapa

fungsi. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian adalah Fungsi

Kepegawaian, Fungsi Personalia, Fungsi Akuntansi, dan Fungsi Keuangan. Dimana tugas masing-masing fungsi tersebut saling berhubungan.

 

2.2 Perangkat Lunak

 

2.2.1.   Sejarah rekayasa perangkat lunak

Tujuan utama rekayasa perangkat lunak adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai.

 

 

 

·         Periode 1945 – 1965

Pada periode ini istilah software engineering pertama kali digunakan. Saat itu masih terdapat debat tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak.

Tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap bahwa dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak.

·         Periode 1965 – 1985

Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembang perangkat lunak. Banyak projek yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembang perangkat lunak terjadi mulai projek yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak.

·         Periode 1985 – kini

Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanya untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah kritis perangkat lunak.

Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML, hingga metode formal diagung-agungkan sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.

Pada tahun 1987. Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berprosisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktek yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembangan perangkat lunak dalam tempo 10 tahun.

Sebagian berpendapat, no siver bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun, tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.

Perangkat lunak berbasarkan jenisnya dibedakan menjadi :

1.      Sistem operasi

2.      Utilitas

3.      SDK

4.      Design

Setiap jenisnya memiliki aktifitas yang berbeda-beda, sehingga sesemuanya disebut sebagai ‘model proses’.

Model proses muncul dikarenakan :

1.      Kompleksitas masalah semakin besar

2.      Melibatkan tim dalam pengembangan software sehingga membutuhkan abstraksi.

3.      Memelihara pengembangan sehingga membutuhkan standarisasi.

 

2.3       Pengertian Administrator

 

Administrator adalah orang-orang yang bertugas untuk mengurusi hal-hal administrasi. Dalam dunia internet, seorang administrator bertugas untuk mengelola hal-hal yang berhubungan dengan komputer.

Dalam Wikipedia, hal ini menunjuk pada jajaran pengurus.Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

 

 

Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, pemerintah atau swasta, sipil atau militer, besar atau kecil (White, 2009).

Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama guna menyelesaikan tugas bersama (Simon, 2009).bagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha kelompok individu guna mencapai tujuan bersama (Newman, 1963).

Pengertian Administrasi dalam bahasa Indonesia ada 2 (dua) :

1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 2009).

2. Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris "Administration" , yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 2008).

Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan.

Administrasi Sebagai Proses Atau Kegiatan Perumusan-perumusan administrasi sebagai kegiatan yang terdapat dalam kepustakaan Indonesia berbunyi sebagai berikut : 1. “ jadi apabila bicara mengenai ‘administrasi’ maka jelas yang dimaksud adalah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan pokok dari masyarakat dan anggota-anggotanya”(sumber: Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman Theori, Pengembangan dan Filosofi Kepemimpinan Kerja, 2007, halaman 11).

Pengertian Administrasi itu dapat ditinjau dari tiga sudut, yaitu :

1. Administrasi dalam arti Institutionil, yang mana administrasi dimaksudkan sebagai keseluruhan orang/kelompok orang-orang yang sebaga suatu kesatuan menjalankan proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama

2. Administrasi dalam arti fungsionil, yang dimaksud dengan fungsionil ialah segala kegiatan dan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan (termasuk juga didalamnya tindakan untuk menenyukan tujuan itu sendiri, atau dengan kata lain bersifat melihat kedepan, artinya melihat kepada pencapaian tujuan pada masa yang akan datang.

3. Administrasi sebagai proses, sebagai proses administrasi berarti keseluruhan proses yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan sejak dari penentuan tujuan sampai penyelenggaraan sehingga tercapainya suatu tujuan

2.4       Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) atau ruang lingkup pengembangannya yang terintegrasi. Visual basic adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code), dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat, Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.

Secara teori, kita dapat melakukan perubahan kode VB menggunakan editor apapun, termasuk salah satu text editor Microsoft Windows yaitu notepad. Bahkan, IDE ini memberi semua yang kita butuhkan untuk membuat perangkat lunak, menuliskan kode program, untuk melakukan uji coba program dan hingga akhirnya membuat sebuah file yang dapat dieksekusi.      File-file ini dapat berdiri sendiri sehingga memungkinkan untuk dikirimkan kepada user dan dapat dijalankan oleh user dalam komputer mereka sendiri tanpa harus melakukan instalasi Visual Basic.

untitled

     Gambar 1. Tampilan User Interface dari Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 ini memiliki sarana atau objek yang dapat mempermudah perancangan, objek - objek tersebut antara lain :

§  Form Designer Window : suatu rancangan tampilan form interface windows yang berkaitan dengan code window.

§  Toolbox : merupakan palet control object yang digunakan untuk mendukung interface dalam program dengan menempatkannya dalam object form.

§  Properties Window : tempat melakukan setting untuk atribut - atribut suatu control window.

§  Window Code : Digunakan untuk menuliskan, menampilkan dan mengedit kode.

§  Object Control : Merupakan ciri dari sebuah pemrograman visual, dimana objek - objek tersebut sebagian besar digunakan untuk merancang tampilan program (Intrinsic Control dan Extra Control).

§  Project Explorer : adalah struktur Hierarki pohon dari project yang paling tinggi adalah Project dibawahnya form, module, report dsb.

§  Report : Objek ini digunakan untuk mencetak data dalam sebuah papan layout dan type style tertentu biasanya digunakan untuk penyusunan laporan.

 

 

 

 

bab 1

BAB I

PENDAHULUAN

 

Bab ini membahas tentang tentang persoalan, ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau proyek yang dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, identifikasi persoalan, lingkup dan batasan, tujuan dan sistematika penulisan.

 

1.1     Latar Belakang Masalah

 

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang sangat pesat, sehingga menuntut sekaligus juga menantang kita untuk bergerak lebih cepat dalam menangani masalah. Hal tersebut menjadi suatu tantangan bagi setiap perusahaan agar dapat bersaing di dunia usaha terutama dalam penanganan yang berhubungan dengan permasalahan teknologi. Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk mengadakan peningkatan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan oprasional yang dilakukan oleh perusahaan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendaliannya.

Setiap perusahaan akan berupaya untuk mencapai tujuan dan harapannya dengan efektif dan efisien. Efekif dan efisien perusahaan sangat tergantung pada baik buruknya pengelolaan pada perusahaan itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka berdampak terhadap kinerja komputer sebagai komponen dari sistem informasi di berbagai perusahaan jasa ataupun barang. Seiring dengan kemajuan teknologi maka sistem yang terkomputerisasi akan sangat mendukung sekali pada setiap informasi yang dihasilkan perusahaan.         

Permasalahan utama yang dilihat penulis dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah masih digunakan cara yang lama dalam melakukan pencatatan dan pengolahan data para karyawan masih dilakukan dengan menggunakan tulisan tangan. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sulit untuk mencatat dan menghitung gaji para karyawan,banyaknya jumlah karyawan di saat bersamaan.

Oleh karena permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu program yang dalam waktu cepat,tepat dan efisien dapat melakukan penginputan data karyawan, sehingga pada saat penerimaan gaji para karyawan tidak menunggu lama juga dapat dilakukan dengan cepat dan praktis. Berdasarkan uraian di atas, Penulis merasa perlu untuk merancang sebuah perangkat lunak (sotware) dan menuliskan langkah-langkahnya dalam laporan praktek kerja lapangan yang berjudul  PERANGKAT LUNAK SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN DI BAGIAN TATA USAHA KANTOR ADMINISTRATOR TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG”.

 

1.2     Identifikasi Persoalan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan oleh penulis dalam latar belakang masalah dan agar pembahasan tidak menyimpang dari judul penulisan praktek kerja lapangan , maka penulis merumuskan identifikasi persoalan  yang akan dibahas dalam kajian ini adalah sebagai berikut :

1.      Membutuhkan waktu yang lama pada saat proses pencarian data karyawan yang menerima gaji yang harus dilakukan secara sederhana dengan membuka arsip data karyawan terlebih dahulu.

2.      Kesulitan dalam pembuatan laporan penggajian karyawan karena harus melihat satu persatu data karyawan.

 

1.3 Lingkup dan Batasan

Untuk menghindari luasnya permasalahan, maka penulis hanya membatasi pada pokok permasalahan yang erat kaitannya dengan masalah penggajian. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, Penulis mengidentifikaskan masalah sebagai berikut :

a.       Perancangan Sistem hanya digunakan untuk pengolahan data gaji karyawan.

b.      Perancangan Sistem Informasi pendataan dan peneriman gaji karyawan.

 

1.4   Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai hasil dari praktek kerja lapangan agar penulis memperoleh pengalaman untuk mengahadapi dunia kerja yang sesungguhnya dan menjawab masalah-masalah yang telah penlis identifikasikan sehubungan dengan laporan yang penulis susun yaitu :

a.       Mempermudah proses pendataan gaji para karyawan.

b.      Mempercepat dalam proses penginputan data gaji para karyawan.

c.       Mempermudah dalam pembuatan laporan penggajian karyawan.

d.      Mempermudah dalam pencarian data gaji karyawan.

 

1.5    Sistematika Penulisan

Sebelum penulis menguraikan bab selanjutnya maka terlebih dahulu penulis menjelaskan tentang sistematika penulisan laporan ini antara bab yag satu dengan bab yang lainnya dengan penyusunan yang saling berkaitan.

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

 

BAB I PENDAHULUAN

            Pada bab pertama ini penulis menjelaskan tentang beberapa identifikasi persoalan serta latar belakang pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung.

 

BAB II DASAR TEORI

            Bab ke-2 ini penulis menjelaskan teori tentang permasalahan serta bahasa pemograman yang digunakan pada saat praktek kerja lapangan di Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung., sedangkan bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa pemograman Basic, bahasa pemograman ini di gunakan oleh penulis karena penulis melihat perpustakaan ini cocok untuk menggunakan software dari Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition.

 

 

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

            Pada bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung., analisis fungsional, perancangan data, perancangan prosedural, penulis juga menjelaskan tentang rancangan database sebagai media elektronik.

 

BAB IV IMPLEMENTASI

            Bab ke-4 ini penulis menjelaskan tentang kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan pada saat menjalankan program aplikasi, diantaranya kebutuhan perangkat keras (hardware) serta perangkat lunak (software). Penulis juga menjelaskan tentang petunjuk penggunaan program pada saat program aplikasi akan dijalankan.

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

            Bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung. Saran yang sifatnya membangun untuk kemajuan bagi instansi maupun institusi.

 

 

bab 3

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Bab ini membahas semua kebutuhan pemakai dan meletakkan dasar-dasar untuk proses perancangan perangkat lunak. Bab ini juga menjabarkan tentangspesifikasi perangkat lunak untuk memecahkan persoalan. Pembahasan meliputi gambaran umum perusahaan, analisis fungsional, perancangan data, perancangan antarmuka, spesifikasi program, dan kendala.

 

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.Sarana angkutan jalan,Kereta api Lainnya – Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa.

Terminal Peti Kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan ataupun terminal peti kemas (Unit Terminal Container disingkat secara umum "UTC") yang lebih besar lagi.

Terminal Peti Kemas (UTC) pertama di Indonesia terletak di Pelabuhan III Timur Tanjung Priok, Jakarta. Peresmian pengoperasiannya pada tanggal 20 Mei 1981.

 

 

v  Terminal Peti Kemas Terdiri :

·         Dermaga untuk sandar.

·         Lapangan penumpukan

·         Derek raksasa

 

Terminal peti kemas yang berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah Terminal peti kemas JICT, KOJA di Jakarta,Bojonegara di Cilegon, TPS di Surabaya, TPK Semarang, TPK Belawan.Peti kemas (Ingggris: ISO container) adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.

Berat maksimum peti kemas muatan kering 20 kaki adalah 24,000 kg, dan untuk 40 kaki (termasuk high cube container), adalah 30,480 kg. Sehingga berat muatan bersih/payload yang bisa diangkut adalah 21,800 kg untuk 20 kaki, 26,680 kg untuk 40 kaki.Salah satu keunggulan angkutan peti kemas adalah intermodalitynya dimana peti kemas bisa diangkut dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas. Hal inilah yang menyebabkan peralihan angkutan barang umum menjadi angkutan barang dengan menggunakan peti kemas yang menonjol dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal ini juga terlihat pada pelabuhan-pelabuhan kecil yang sudah menunjukkan trend peralihan ke peti kemas karena alasan keekonomian terutama dalam kaitannya kecepatan bongkar muat dan biaya yang lebih rendah.Berbagai variasi bentuk peti kemas digunakan untuk barang-barang yang spesifik namun menggunakan ukuran yang standar untuk mempermudah handling dan perpindahan moda angkutan.

 

v  Jenis Peti Kemas

·         Peti kemas barang umum untuk diisi kotak-kotak, karung, drum, palet dls, jenis yang paling banyak digunakan

·         Peti kemas tabung gas

·         Peti kemas tangki untuk curah cair

·         Peti kemas berventilasi untuk barang organik yang membutuhkan ventilasi

·         Peti kemas Generator

·         Peti kemas berpendingin

·         Peti kemas terbuka untuk pengakutan barang curah

·         Peti kemas yang diperlengkapi dengan isolasi

·         Peti kemas dengan pintu disamping

·         Collapsible ISO

 

Jenis peti kemas tabung gas, tangki, generator biasanya tidak dilengkapi dengan dinding samping, depan belakang dan atas.

Terminal Peti Kemas Gedebage adalah salah satu jenis terminal peti kemas yang berada di Kota Bandung. Terminal Peti Kemas Gedebage memilik fungsi yang sama seperti pelabuhan (port) tetapi karena berada di darat, sehingga disebut pelabuhan darat ( dryport). Pembentukan Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung ( TPKB ) , berdasarkan Keppres RI nomor 52 tahun 1987, tanggal 22 desember 1987, fungsi TPKB adalah sebagai pelabuhan laut yang terbuka untuk perdagangan luar negeri ( ekspor/impor) dengan code port 476. Sebagaimana lazimnya suatu pelabuhan laut, maka di TPKB juga telah ada instansi pemerintah / BUMN / mitra kerja yang telah beroperasi  memberikan pelayanan jasa / fasilitas yaitu :

                                i.            Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung

                              ii.            Kantor Pengawasan dan Pelayanan Nea dan Cukai Type A Bandung.

                            iii.            Wliker Karantina Tumbuhan

                            iv.            Jasa Pengurusan Transportasi ( JPT )

                              v.            Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL )

                            vi.            Perusahaan Pelayaran

                          vii.            Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat ( TKBM)

                        viii.            Perusahaan bongkar muat ( PBM )

                            ix.            Dan lain-lain.

 

 

 

 

v  Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage berperan sebagai :

1.      Sarana penunjang kegiatan angkutan atau perpindahan peti kemas ekspor dan impor melalui kereta api dari dan menuju ke Tanjung Priok.

2.      Sarana penunjang kegiatanangkutan peti kemas melalui Trucking (Trailers).

3.      Membantu perputaran roda perdagangan dan pengembangan industri daerah sekitarnya.

4.      Memperluas usaha dan kesempatan kerja.

v  Dasar Hukum

1.      Kepres nomor : 52 tahun 1987, tanggal 22 September 1998, tentang peti kemas.

2.      Kep.Menhub nomor : 278/HK. 602/PHB-87, tentang organisasi dan tata kerja kantor administrator terminal peti kemas.

3.      Kep.Menhub nomor : 279/KA.101/PHB-87, tanggal 23 Desember 1987, tentang penetapan stasiun kereta api Gedebage di propinsi Jawa Barat sebagai terminal peti kemas.

4.      SKB, Memperdag, Menkeu dan Gubernur BI nomor : 330/KPD/XII/87, 847/KMK.01/KEP/GBI, tanggal 23 Desember 1987 tentang tata laksana ekspor dan impor di terminal peti kemas.

5.      Kep.Menhub nomor : KM.16 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja kantor administrator terminal peti kemas.

6.      Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor : KEP-54/BC/2004, tentang penunjukan terminal peti kemas Gedebage Bandung sebagai pelabuhan muat barang ekspor.

7.      Permenhub nomor : KM. 33 tahun 2006, tentang organisasi dan tata kerja kantor administrator terminal peti kemas pada stasiun kereta api Gedebage Bandung, pada stasiun kereta api Jebres – Surakarta dan pada stasiun kereta api Rambipuji – Jember.

 

 

v  Visi

 

Terwujudnya Sistem Transportasi Kota yang lebih baik untuk mendukung Kota Bandung sebagai Kota Jasa Yang Bermartabat.

                                   

v  Misi

Pengembangan sarana perdagangan guna menunjang peningkatan kelancaran arus angkutan barang untuk tujuan ekspor-impor dengan cara pengemasan khusus untuk tempat – tempat tertentu di daratan yang berfungsi sebagai pelabuhan.

 

v  Fungsi Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung

§  Menyusun rencana kerja dan program kerja Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung.

§  Koordinasi kelancaran pelaksanaan kerja operasional angkutan peti kemas yang meliputi kegiatan bea dan cukai, karantina angkutan dan unit kerja lainnya.

§  Pengawasan kelaikan fasilitas  dan keselamatan kegiatan bongkar muat peti kemas di daerah lingkungan kerjaterminal peti kemas.

§  Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan kelaikan saran dan prasarana kereta api dalam menyangkut peti kemas dari dan ke pelabuhan tujuan.

§  Pemantauan pelaksanaan penumpukan, pergudangan muatan peti kemas di daerah lingkungan kerja terminal peti kemas.

§  Pelaksanaan keamanan dan ketertiban di daerah lingkungan kerja terminal peti kemas.

 

 

 

 

 

3.1.2 Struktur Organisasi

            Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor : 33 tahun 2006 tanggal 14 Juli 2006, tentang susunan organisasi dan tata kerja Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung sebagai berikut :

1.      Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas.

2.      Kepala Kantor Administrator Terminal Peti Kemas Bandung di dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Kasubbag Tata usaha dan Para Kepala Seksi dan kelompok jabatan fungsional.

 

 

 

 

 

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR ADMINISTRATOR TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG

 

KEPALA KANTOR

 
           

 

 

 

 


                                                                                   

 

KEPALA SEKSI ADMINISTRASI ANGKUTAN

 

KEPALA SEKSI FASILITAS TERMINAL

 

KEPALA SEKSI TEKNIS OPERASIONAL

 
 

 

 


Gambar 3.1 Struktur Organisasi

 

 

 

 

3.2 Analisis Fungsional

Dalam pembuatan program aplikasi ini, penulis terlebih dahulu melakukan perancangan Database. Algoritma / Spesifikasi program, dan memperkirakan kebutuhan akan Hardware dan Software yang akan dibutuhkan dalam penggunaan program aplikasi yang akan dibuat.

Setelah diketahui latar belakang masalah dan teori tentang permasalahan pada tahap akhir ini penulis melakukan pembahasan masalah dengan analisa dan dokumen data yang lama untuk dinormalisasikan dari Unnormalizer menjadi normalisasi di implementasikan kedalam model data fisik pada perancangan database.

 

3.2.1.1 Dokumen Sumber Data

Data yang diterima dari perusahaan yang penulis terima berupa sebuah lembar faktur gaji karyawan. Disini ditekankan pula bahwa diperusahaan dimana penulis melaksakan praktek kerja lapangan mencoba untuk menguraikan dan melengkapi sumber data yang penulis terima.

Hal ini sangat penting karena untuk membuat sebuah program aplikasi yang behubungan dengan database haruslah mempunyai landasan sumber data yang terperinci, dan juga data tersebut dinilai tidak lengkap untuk diaplikasikan kedalam perancangan database oleh karena itu penulis melengkapinya, sehingga dapat dinormalisasikan kedalam sebuah aplikasi database.

 

3.2.1.2 Definisi – Definisi

 

1. Entity

Obyek / sesuatu yang menarik untuk diperhatikan dan dapat diidentifikasi secara uniq. Suatu entity ( entitas) data adalah segala sesuatu yang nyata atau abstrak, yang datanya kita simpan. Tipe entity dibagi ke dalam 4 (empat) kelas, yaitu :Role (peran), events (kejadian), location (lokasi), tangible things / concepts ( sesuatu yang tidak nyata / konsep ). Contoh : pegawai, pembayaran. Contoh detail dari suatu entity disebut instance. Contoh : pegawai bernama shendy.

 

2. Attribut

Sebuah obyek / sesuatu yang oleh organisasi diidentifikasi sebagai suatu keberadaan yang independen (mandiri). Suatu attribute data adalah karkteristik umum yang dimilki semua instance dalam suatu entity tertentu. Nama lain attribute adalah property, elemen data, field. Contoh : nis, nama, alamat, sekolah adalah attribute dari entity siswa. Sebuah attribute atau kombinasi attribute yang mengidentifikasi secara uniq satu dan hanya satu instance sebuah entity disebut primary key atau identifier.

Macam –macam attribute yaitu :

·         Attribute sederhana yang terdiridai satu komponen tunggal yang keberadaannya mandiri.

·         Attribute komposit yang terdiri atas lebih dari satu komponen.

·         Attribute turunan yang mempersentasikan nilai-nilai yang dapat diturunkan dari sebuah attribute(kumpulan attribute)lain yang berasosiasi dengannya.

·         Domain attribute yaitu himpunan dari semua nilai abash/legal yang dapat dimiliki attribute tersebut.mencakup satuan besaran, dimensi tipe dan jumlah karakternya.

3. Data Value

Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap elemen atau attribut. Atribut nama karyawan menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, sedang Data value adalah nama dari data masing – masing karyawan tersebut.

4. Record / Tuple

            Kumpulan elemen – elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu record memiliki satu data atau satu informasi tentang seseorang, misalnya nomor karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal masuk, dan lain sebagainya.

 

 

 

 

5. Primary Key

            Adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai penentu tunggal. Setiap relasi harus mempunyai kunci primer. Bila tidak ada satupun kunci kandidat pada sebuah relasi, maka harus diciptakan attribute baru untuk tujuan tersebut.Setiap Tuple (Record) dalam relasi / tabel harus memiliki Key (Kunci) yang memiliki sifat, sebagai berikut :

 a.  Mengidentifikasikan secara unik setiap Tuple (Record) tersebut.

 b. Jika bagian dari Key (kunci) dibuang, maka akan merusak sifat   identifikasi unik tersebut.

6. Composite Key

Kunci yang merupakan gabungan beberapa attribute.

8. Foreign Key

Attribute pada sebuah relasi diman attribute tersebut bukan kunci utama relasi tersbut,melainkan kunci utama (atau bagian dari kunci utama) pada relasi yang lain.

9. File

            File merupakan kumpulan record – record sejenis yang memiliki panjang elemen yang sama dan Attribut yang sama. Namun berbeda Data Valuenya atau informasinya.

10. Database

            Kumpulan file – file yang memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu bangun data untuk menginformasikan suatu batasan tertentu. Bila terdapat file yang lainnya, maka file tersebut bukanlah kelompok dari database, ia akan membentuk satu database tersendiri.

            11. Database Manajemen Sistem (DBMS)

            Merupakan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk mengelolanya, maka disebut sebagai DBMS. Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk mengisi data, membaca, menghapus, melaporkan data dalam Database.

 

 

3.3  Perancangan Data

3.3.1 Normalisasi

Normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F. Codd pada tahun 1972. Normalisasi adalah proses penegelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah di modifikasi.

Tujuan normalisasi :

·         Menjaga seluruh informasi

·         Memaksimalkan fleksibilitas

·         Menyajikan suatustruktur sehingga seluruh data ada tempatnya

·         Menghilangkan redudansi kecuali kunci- kunci

·         Mampu beradaptasi terhadap perubahan data

Anomali Data :

·         Anomali Insert yaitu tidak adanya tempat untuk menyimpan informasi tentang entitas khusus sampai relasinya terhadap entitas yang lain ada.

·         Anomali Delete yaitu penghapusan satu record tertentu mungkin akan menghapus seluruh informasi tentang peristiwa entitas tersebut.

·         Anomali Upadate yaitu jika nilai dari satu attribute berubah, maka akan harus mengubah attribut di banyak tempat.

Ada beberapa bentuk Normalisasi, yaitu :

a. Normalisasi I

Merubah bentuk tabel tidak normal (unormalized table) menjadi bentuk normal. Bentuk Normal I sebagai relasi yang tidak mengandung group berulang (Repeating Group).

      b. Normalisasi II

         Dibuat berdasarkan fully functional dependency ( ketergantungan fungsional penuh). Sebuah Relasi dalam bentuk Normal II, jika relasi tersebut dalam bentuk Normal I serta seluruh attribut / field / (Non Primary Key) tergantung secara fungsional sepenuhnya pada Primary Key (tidak hanya tergantung pada sebagian Primary Key).

 

 

c. Normalisasi III

         Suatu Relasi disebut dalam Normal III, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk Normal II dan setiap attribut tidak tergantung secara transitif pada Primary Key.

d. Normalisasi IV

         Suatu relasi disebut dalam bentuk Normal IV, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk Normal III dan seluruh attribut yang bukan Primary Key tidak tergantung bernilai banyak (Multivalued Dependencies) kepada Primary Key-nya.

Penulis merancang beberapa dokumen tersebut di atas yang akan dihasilkan oleh program aplikasi ini. Dari rancangan laporan tersebut penulis melakukan normalisasi sebagai berikut :

Master

Bulan

NIP

Masuk

Sakit

Ijin

Alpa

Lembur

Potongan

 

Jabatan

Kode Jabatan

Gaji Pokok

Tunjangan Jabatan

 

 

 


Karyawan

NIP

Nama                                                    

Kode Jabatan

Golongan

Status                                  

 

 

Golongan

Golongan

Tunjangan suami/istri

Tunjangan anak

Uang makan

Lembur

Askes

                                                              

 

 

 

 

Gambar 3.2 Relation Ship

 

 

 

 

 

 

 

Nama Table : Karyawan

Nama Field

Deskripsi

Tipe Data

Ukuran

Format

NIP

NIP

 Primary Key

Text

8

8 digit angka, dengan format:

0911 0001

 

  No.urut Karyawan

Nama

 

Text

30

 

Kode Jabatan

 

Text

10

 

Golongan

 

Text

10

 

Status

 

Text

10

 

 

Nama Table : Jabatan

Nama Field

Deskripsi

Tipe Data

Ukuran

Format

Kode Jabatan

Kode Jabatan

Primary Key

Text

3

3 digit huruf

Gaji Pokok

Gaji Pokok

Currency

 

 

Tunjangan Jabatan

Tunjangan Jabatan

Currency

 

 

 

Nama Table : Golongan

Nama Field

Deskripsi

Tipe Data

Ukuran

Format

Golongan

Golongan

Number

 

 

Tunjangan Suami/Istri

 

currency

 

 

Tunjangan Anak

 

currency

 

 

Uang Makan

 

currency

 

 

Lembur

 

currency

 

 

Askes

 

currency

 

 

 

 

 

Nama Table : Master

Nama Field

Deskripsi

Tipe Data

Ukuran

Format

NIP

NIP

 Primary Key

Text

8

8 digit angka, dengan format:

0911 0001

 

  No.urut Karyawan

Bulan

 

Text

30

 

Masuk

 

Text

10

 

Ijin

 

Text

10

 

Alpa

 

Text

10

 

Lembur

 

currency

10

 

Potongan

 

currency

10

 

 

 

 

3.4. Perancangan Prosedural

3.4.1 Algoritma/Spesifikasi Program

 

Nama Modul   : Input Karyawan

Kegunaan        : Menginput Karyawan

Input               : Karyawan, Nip, Nama, kode jabatan, golongan,status

Output             : Karyawan

Algoritma        :

                         If Karyawan > 0 Then

                                    Print Karyawan

Else    

            Print “Karyawan Tidak Ada”

End If

 

3.5  Kendala

  1. Pencatatan laporan penggajian karyawan masih menggunakan sistem manual atau belum komputerisasi, karena terbatasnya fasilitas perangkat lunak untuk program aplikasi.
  2. Masih banyak arsip-arsip tentang pembuatan laporan penggajian karyawan yang harus dicari terlebih dulu dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
  3. Minimnya aplikasi program komputer saat akan melakukan penginputan data karyawan
  4. Lambatnya kinerja database saat melakukan pencarian nama karyawan yang sudah menerima gaji ataupun belum.
  5. Belum adanya backup data untuk aplikasi database yang akan disimpan.